Dari sebuah rumah kayu di lereng Salatiga yang dikelilingi kabut pagi dan aroma kayu bakar, seorang penjahit syal menjalani hidup dengan penuh ketekunan. Ia menjahit dengan tangan, menyusun motif demi motif dengan sabar, hari demi hari. Tapi suatu pagi, di tengah rutinitas menjahitnya, ia iseng membuka permainan di ponsel yang biasa digunakan anaknya. Permainan itu bernama Mahjong Ways — awalnya hanya ingin mencoba, namun dalam beberapa menit, kejadian tak terduga terjadi. Ia menyusun pola dengan kombinasi acak, dan tiba-tiba layar menyala penuh warna dengan hadiah bertubi-tubi yang membuatnya terdiam beberapa saat. Kemenangan besar datang tanpa direncanakan.
Cerita itu ia bagikan secara tidak sengaja kepada tetangga yang sedang memesan syal. Dari situ, kabar menyebar ke pasar kecil, lalu ke komunitas pengrajin lokal. Bukan karena besarnya hadiah yang ia peroleh, tapi karena ia yang dikenal kalem dan jauh dari urusan gawai ternyata bisa menang dalam permainan yang banyak orang anggap sulit. Dalam pandangannya, Mahjong Ways bukan hanya soal keberuntungan, tapi juga soal rasa dan irama. “Sama seperti menjahit,” katanya, “perlu ketenangan dan urutan langkah yang sabar.”
Permainan Mahjong Ways tidak mengandalkan tempo cepat atau efek mencolok. Justru dari tampilannya yang sederhana dan alur yang mengalir pelan, banyak pemain merasa seperti sedang menyusun sesuatu yang nyata. Fitur tumble yang mengatur ulang posisi ubin saat pola cocok, serta putaran bebas yang muncul tiba-tiba namun pas waktunya, menjadikan permainan ini punya daya tarik yang unik. Sang penjahit mengatakan bahwa ia seperti bisa menebak kapan waktu terbaik untuk bertahan atau menunggu kejutan — persis seperti saat ia menentukan kapan harus mengunci benang terakhir di ujung syal.
Beberapa pengrajin lain di daerah itu mulai tertarik mencoba. Awalnya hanya karena penasaran, tapi kemudian mereka mengakui bahwa permainan ini terasa nyaman di tengah pekerjaan manual mereka. Tidak membuat stres, bahkan membantu mengalihkan pikiran sejenak dari rasa pegal atau jenuh. Salah satu sahabatnya yang juga penenun mengatakan bahwa game ini seperti jeda halus di antara waktu kerja. Dan ketika ada kejutan muncul di layar, rasanya seperti mendapat pujian atas karya yang sedang dikerjakan.
Berdasarkan pengalamannya, waktu terbaik untuk bermain adalah pagi hari setelah subuh, sebelum cahaya masuk sepenuhnya ke dalam rumah. Saat udara masih sejuk dan suara alam masih mendominasi, permainan ini terasa jauh lebih menyatu. Kadang ia juga bermain sore hari, ditemani secangkir teh dan bunyi bambu bergesekan. Momen-momen ini yang justru membuat Mahjong Ways terasa bukan sekadar permainan, tapi seperti ritual kecil yang memberi semangat baru.
Platform tempat ia memainkan permainan itu juga memberikan kenyamanan tanpa tekanan. Ia mengaku mengenalnya lewat cerita dari cucunya, yang menyarankan satu situs yang ringan dijalankan dan tidak membuat bingung saat navigasi. Tidak ada iklan berlebihan, tidak ada tombol-tombol rumit. Semuanya mengalir seperti pola rajutan yang ia kerjakan sehari-hari. Meskipun ia jarang menyebut nama platformnya, warga sekitar mulai tahu tempat mana yang dimaksud — dikenal karena tampilan bersih dan pengalaman bermain yang mulus tanpa gangguan.
Dari balik jendela rumah kayu yang sederhana, kisah penjahit syal di lereng Salatiga ini menjadi bukti bahwa kejutan bisa datang dari tempat dan cara yang tidak terduga. Mahjong Ways bukan hanya membawa hiburan, tapi membuka ruang kecil bagi seseorang untuk merasa dihargai atas kesabaran dan ritmenya sendiri. Sama seperti merajut, permainan ini memberi makna bukan hanya di hasil akhirnya, tapi juga di setiap langkah yang dijalani. Dan siapa tahu, satu putaran polos di layar bisa menjadi awal dari cerita yang menginspirasi banyak orang.